Pada 17 April 2025, akun X @sbmptnfess membagikan meme yang menjadi viral dan memantik diskusi luas mengenai stereotip jurusan IPA dan IPS serta fenomena siswa IPA yang berpindah ke prodi soshum saat kuliah.
Meme Kocak yang Jadi Sorotan Netizen
Isi Meme dari @sbmptnfess
Meme ini berisi dua tangkapan layar dari berita televisi CNN Indonesia. Teks pertama berbunyi “Korban Prodi Soshum melonjak,” sedangkan gambar kedua bertuliskan “Makanya, dari awal ke IPS.” Meme ini menyindir siswa IPA yang akhirnya memilih prodi soshum saat SNBT, seolah menyesal tidak masuk jurusan IPS sejak awal.
Reaksi Langsung: “PTN! Kalian Ada yang Linjur?”
Unggahan ini dibarengi dengan caption ajakan berbagi pengalaman lintas jurusan yang membuatnya semakin viral dan membuka ruang diskusi luas antar pelajar dan alumni.
Isi dan Makna di Balik Meme Viral
Fenomena Siswa IPA Memilih Prodi Soshum
Meme ini mencerminkan tren nyata di Indonesia: siswa jurusan IPA justru banyak yang mendaftar ke prodi sosial humaniora, seperti ekonomi, hukum, dan komunikasi.
Mengapa Ini Terjadi?
- Banyak siswa IPA merasa lebih cocok di bidang sosial.
- Persaingan di prodi soshum meningkat karena banyaknya pelamar dari dua jurusan.
Humor yang Mencerminkan Realita
Humor dalam meme tersebut lahir dari kenyataan bahwa siswa IPA kerap dianggap meremehkan IPS, namun akhirnya beralih ke ranah soshum saat kuliah.
Reaksi Netizen: Lucu, Sindiran, hingga Ketegangan
Komentar Positif dan Dukungan untuk IPS
- “Sesungguhnya IPS adalah surga.” — @strawwlovely
- “Makannya cintai soshum dari awal.” — @arez_kun
Sentimen Negatif Terhadap Lintas Jurusan
- “Bocah IPA yg ngambil prodi IPS = lu kontol.” — @Standingcomitee
- “Yang lintas jurusan itu beban orang dan ngambil jalur orang lain.” — @riell
Stereotip IPA vs IPS dalam Sistem Pendidikan Indonesia
Asal Mula Stereotip
Sistem penjurusan sejak SMA telah membentuk label:
- IPA = pintar, calon dokter/insinyur.
- IPS = kelas buangan, tidak akademis.
Dampaknya terhadap Siswa
- Beban psikologis untuk masuk IPA karena dianggap lebih prestisius.
- Motivasi belajar siswa IPS menurun akibat stigma negatif.
Fenomena Lintas Jurusan: Realita dan Tantangannya
Mengapa Siswa IPA Beralih ke Soshum?
- Tekanan sosial memilih IPA sejak awal.
- Ketidaksesuaian dengan pelajaran IPA.
- Prodi soshum dianggap lebih fleksibel secara karier.
Tantangan Lintas Jurusan
Masalah Nilai Pendukung
Siswa IPA kesulitan karena tidak memiliki nilai dari mata pelajaran IPS yang relevan.
“Temen gw banyak yg gak jadi daftar jurusan IPS gara-gara gak ada nilai pendukung.” — @lvynrosee
Sistem Pendidikan dan Pilihan Jurusan
Kurikulum Kaku dan Tekanan Sosial
- Di kelas 10, siswa harus memilih IPA, IPS, atau Bahasa.
- Banyak sekolah masih menerapkan sistem ini secara ketat.
Kurikulum Baru: Harapan Fleksibilitas
Mulai 2023, kurikulum baru diujicobakan agar siswa bisa mengambil mata pelajaran lintas jurusan. Namun, implementasinya belum merata.
Peran Orang Tua dalam Tekanan Memilih Jurusan
“JANGAN SAMPE MASUK IPS!” — begitu kata orang tua yang masih menganggap IPA lebih menjamin masa depan.
Persaingan di Prodi Soshum dan Lonjakan Peminat
Data Penerimaan dan Rasio Ketat
Prodi seperti Manajemen Bisnis dan Studi Pembangunan di ITS memiliki rasio hingga 1:50. Hal ini disebabkan oleh:
Faktor Pendorong Lonjakan Peminat
- Peluang Karier: dari perbankan hingga media.
- Fleksibilitas Belajar: lebih mudah dipelajari sendiri.
- Kesulitan di IPA: siswa menyerah pada kimia, fisika, atau matematika.
Upaya Mengatasi Stereotip dan Ketegangan
Reformasi Kurikulum
- Kurikulum baru memungkinkan siswa mengambil pelajaran dari jurusan lain.
- Tujuannya menghapus dikotomi “IPA anak pintar – IPS anak bandel.”
Peran Guru dan Sekolah
- Bimbingan karier sejak dini diperlukan.
- Perbaikan kualitas pengajaran di kelas IPS juga penting.
Diskusi Positif di Media Sosial
Alih-alih saling menyindir, komunitas seperti @sbmptnfess dapat mendorong diskusi lintas jurusan yang sehat.
Edukasi dan Tips untuk Siswa
Langkah-Langkah Memilih Jurusan dengan Bijak
1. Kenali Minat dan Bakat Sejak Awal
Tes minat bakat dan konsultasi dengan konselor bisa membantu siswa mengenal dirinya.
2. Jangan Tunduk pada Tekanan Sosial
Berani mengambil keputusan yang sesuai dengan potensi dan kenyamanan pribadi.
3. Persiapan untuk Lintas Jurusan
Pelajari mapel IPS secara mandiri dan cari tahu soal nilai pendukung SNBT.
4. Gunakan Sumber Daya Online
Manfaatkan komunitas edukasi seperti X, Quora, atau Brainly.
Kesimpulan: Potret Sistem Pendidikan Lewat Meme
Meme “Korban Prodi Soshum” dari @sbmptnfess bukan sekadar lelucon, tetapi refleksi dari masalah nyata di dunia pendidikan Indonesia: stereotip jurusan dan tekanan sosial. Diperlukan kurikulum yang lebih inklusif, peran aktif guru, serta edukasi publik untuk membantu siswa mengambil keputusan berdasarkan minat dan bakat, bukan asumsi sosial. Dengan begitu, sistem pendidikan kita bisa lebih adil dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Tinggalkan komentar