Kecurangan dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) kembali menjadi sorotan publik di Indonesia. Pada 23 April 2025, sebuah postingan di platform X oleh pengguna @lov3wonu_ mengungkapkan dugaan kecurangan yang terjadi selama ujian tersebut. Postingan ini menjadi viral dan memicu reaksi keras dari netizen, yang menyoroti ketidakadilan dalam sistem pendidikan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam kejadian tersebut, dampaknya, serta solusi yang dapat diterapkan untuk mencegah kecurangan di masa depan.
Latar Belakang Postingan Viral @lov3wonu_ di X
Detail Postingan tentang Kecurangan UTBK
Pengguna X dengan handle @lov3wonu_ mengunggah dua gambar pada 23 April 2025, pukul 11:41 UTC, yang menunjukkan percakapan di grup WhatsApp. Dalam percakapan tersebut, beberapa peserta UTBK-SNBT 2025 diduga melakukan kecurangan dengan berbagai cara, seperti menggunakan ponsel untuk mencari jawaban melalui aplikasi seperti DeepSeek, membawa contekan, hingga berkomunikasi dengan orang lain selama ujian berlangsung.
Salah satu pesan yang mencuri perhatian berbunyi: “ADA YG DAPET BEBERAPA SOALNYA, DAN HAL GILA NYA LAGI, DIA MASANG KAMERA DI BEHEL NYA,” yang mengindikasikan tingkat kecurangan yang sangat terencana.
@lov3wonu_ menambahkan caption, “Waduhhh rame rame apa nih gaisss,” yang langsung memicu diskusi di kalangan netizen.
Apa Itu UTBK-SNBT?
UTBK-SNBT adalah ujian masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia yang diselenggarakan oleh Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB). Ujian ini menggunakan sistem berbasis komputer dan dirancang untuk mengukur kemampuan akademik siswa secara adil.
Dampak Kecurangan dalam UTBK-SNBT 2025
Ketidakadilan bagi Peserta yang Jujur
Kecurangan dalam UTBK-SNBT menciptakan ketidakadilan yang signifikan bagi peserta yang telah berjuang dengan jujur. Seperti yang diungkapkan oleh @kerangracun dalam balasan postingan, banyak siswa merasa frustasi dan tidak dihargai.
Ketidakpatutan dalam Persaingan
Komentar netizen lainnya menyoroti bahwa kecurangan mencerminkan mentalitas yang tidak siap menghadapi tantangan dunia perkuliahan.
Kehilangan Kepercayaan terhadap Sistem Pendidikan
Kejadian ini juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem UTBK-SNBT, memicu kritik tajam terhadap budaya akademik di Indonesia.
Dampak Jangka Panjang
Mahasiswa yang masuk melalui cara curang kemungkinan besar akan mengalami kesulitan di perguruan tinggi dan dunia kerja.
Bagaimana Kecurangan Bisa Terjadi?
Celah dalam Pengawasan Ujian
Beberapa pesan menunjukkan bahwa pengawasan di lokasi ujian tidak ketat, sehingga peserta bisa menggunakan ponsel selama ujian.
Teknologi yang Disalahgunakan
Aplikasi seperti DeepSeek dan ChatGPT dimanfaatkan untuk mencari jawaban, dan bahkan ada peserta yang memasang kamera tersembunyi.
Budaya Akademik yang Kurang Integritas
Tingginya budaya kompetisi dan minimnya sanksi hukum membuat banyak siswa menganggap kecurangan sebagai cara yang bisa dibenarkan.
Tekanan untuk Berhasil
Tekanan dari keluarga dan lingkungan mendorong peserta ujian untuk mencari jalan pintas demi lolos ke PTN favorit.
Reaksi Netizen terhadap Kecurangan UTBK 2025
Kekecewaan dan Kritik
Sebagian besar netizen menunjukkan rasa kecewa yang mendalam dan mengecam tindakan curang tersebut.
Harapan untuk Sanksi
Banyak netizen mendesak agar hanya peserta yang jujur yang diterima, serta berharap pelaku kecurangan mendapat hukuman tegas.
Solidaritas dan Ajakan untuk Berubah
Ada pula yang menyerukan pentingnya mengerjakan ujian secara jujur dan membangun budaya akademik yang sehat.
Solusi untuk Mencegah Kecurangan di UTBK-SNBT
Meningkatkan Sistem Pengawasan
Teknologi Keamanan yang Lebih Canggih
- Lock-down browser: Membatasi akses ke internet dan aplikasi lain selama ujian.
- AI flagging: Mengidentifikasi perilaku mencurigakan seperti sering melihat ke arah tertentu.
- Remote proctoring: Menggunakan kamera dan audio untuk memantau peserta secara real-time.
Pelatihan Pengawas
Pengawas ujian harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda kecurangan dan menjalankan tugas dengan ketat.
Edukasi tentang Integritas Akademik
Kampanye Kesadaran
Sekolah dan lembaga pendidikan dapat mengadakan kampanye pentingnya integritas akademik.
Sanksi yang Tegas
Sanksi seperti diskualifikasi atau larangan mengikuti ujian harus diberlakukan untuk memberi efek jera.
Perbaikan Desain Ujian
Pengacakan Soal
Mengacak soal untuk setiap peserta agar tidak ada soal yang sama antar peserta.
Simulasi Ujian
Situs seperti www.snbt.id menyediakan simulasi UTBK-SNBT yang membantu siswa lebih siap dan percaya diri.
Kesimpulan
Kecurangan dalam UTBK-SNBT 2025, seperti yang diungkap oleh @lov3wonu_, mencerminkan tantangan besar dalam sistem pendidikan Indonesia. Pengawasan yang lebih ketat, edukasi tentang integritas, dan desain ujian yang lebih baik adalah langkah-langkah penting untuk mencegah kejadian serupa.
Ajakan untuk Bertindak
Jika Anda mengetahui kecurangan dalam UTBK-SNBT, segera laporkan kepada pihak berwenang. Bagikan artikel ini untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung budaya akademik yang jujur dan adil!
Tinggalkan komentar